INFO62.NEWS,KOTAMOBAGU – Akhir-akhir ini kalangan masyarakat mulai mengeluhkan isi tabung gas Elpiji 3Kg.
Pasalnya, Tabung gas Elpiji isi 3Kg yang notebene bersubsidi pemerintah tersebut, bobotnya mulai dikeluhkan masyarakat terutama dikalangan ibu-ibu rumah tangga.
Banyak beredar jika isi tabung tersebut, tak lagi sesuai dengan yang diharapkan. Pada kenyataannya, saat digunakan cepat sekali habis atau ada laporan bobot tabung tak seperti biasanya.
Salah satu warga dari kalangan ibu-ibu mengeluhkan gas tersebut pada saat digunakan cepat sekali habis.
“Pemakaian akhir – akhir ini tak sampai seminggu. Padahal saya menggunakan tungku biasa dan untuk memasak tidak seperti lainya yang masak pagi siang dan sore, karena sering juga sayuran beli diluar,” keluh Ade, ibu rumah tangga dari Kelurahan Kotobangon.
Berbeda dengan yang dikeluhakan Ida pelaku UMKM warga Kelurahan Mogolaing. Dirinya mengeluhkan bobot tabung gas yang berbeda dengan bobot sebelumnya.
” Tidak seperti biasanya, bobotnya agak ringan. Jika ditimbang total bobot gas elpiji sebenarnya seberat 7,9Kg,” ketus Ida.
Memiliki keluhan yang sama, ibu-ibu ini meminta pemerintah mengawasi dan meninjau langsung pengisian gas elpiji langsung dari agen resmi.
Mengetahui adanya keluhan warga masyarakat terkait bobot elpiji yang di duga kurang dari bobot sebelumnya, Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ariono Potabuga mengatakan, akan segera menindaklanjuti informasi ini.
“Kami memang sudah banyak mendengar keluhan ini, nakmun kami juga tetap akan mengumpulkan bukti kebenaran informasi terkait dugaan adanya kekurangan pada bobot gas elpiji 3Kg,” ucaP Ariono kepada media ini saat dihubungi lewat selulernya, Jumat (31/5/2024).
Meski begitu, menurut Ariono pihaknya akan menindak tegas jika terdapat temuan adanya pengurangan bobot gas tersebut.
“Dapat diketahui, setiap tahun pemerintah selalu mengecek tera timbangan gas di agen resmi. Jika bobot berkurang dengan alasan tabung mengalami “Aus” atau pengikisan tabung itu harus dipahami. Nakmun jika bobot berkurang karena faktot lain yang mengarah pada pengurangan isi gas elpiji dengan tujuan meraup keuntungan lebih, maka kami tak segan-segan menidaklanjuti kearah yang lebih serius,” pungkas Ariono.
Ariono menambahkan, pihaknya bersama tim secepatnya akan turun langsung lapangan guna meninjau kebenaran informasi dan sekaligus berkunjung ke agen resmi pengisian Tabung Gas Elpiji.